L'Arc en Ciel - The Fourth Avenue Cafe~

April 08, 2014 Agista Kartika 0 Comments


The seasons quietly informed us of the end
Gathered up in the painted memories
Goodbye, to that person who loved me
And was wavering in these eyes

This uninterrupted feeling,
I couldn't trust it from the start
As I was left behind by this ever changing street

Those people, who were always coming and going
Can be felt now in the distance
Even the noise grows dim
And fades away in a sigh

The empty space stared at me
On a boring day off
Without any sort of finish, you continue to be washed away

Even though I knew better, I pretended not to know this pretense
I was drowned in it, always
Thinking about someone
Because even a side view of their face was heavenly

The season quietly informed us of the end
Gathered up in the painted memories
Goodbye, to that person who loved me
Wavering in these eyes

Later... just how will it be?
You being next to me..
While thinking of that, I carve the passing time

It adds up and keeps returning, like a wave
This heart gets washed away

Even today the city fills me with thoughts as ever
I keep drawing them each individually...

Goodbye to that person who loved me
Yearning for the distant sky
And was wavering in these eyes

In this ever changing street, a sigh escaped...

----------------------******-----------------------

Keren banget kan?? Akhir-akhir ini lagi suka dengerin "The Fourth Avenue Cafe" nya L'Arc en Ciel yang entah kenapa give tingling sensation di hati gue. hahaha. Liriknya bikin gue inget sama seseorang yang entah ada dimana sekarang, huwaaaa...... Sebenernya ada beberapa lagi sih favorit gue selain lagu yang ini. Hitomi no Jyuunin sama Anata lirik sama musiknya dalem banget, trus ada Niji, Stay Away, Flower. Kadang kalo udah jenuh sama lagu Indonesia atau lagu berbahasa Inggris, gue suka iseng dengerin musik dalam berbagai bahasa, nyari nuansa baru. Sok2an banget sih lu, kayak ngerti aja artinya. Ckckck, dalam musik, kita nggak perlu kok ngerti bahasanya, karena musik sendiri adalah bahasa universal. *gue lagi gak jelas*
Lagi melow banget inii, makanya bikin post gak jelas gini. Gue lagi mikirin gebetan yang udah hampir 4 bulan ini "kencan" sama gue. Bukan, bukan cowok. Bukan cewek juga, gue masih normal. Oke, sebenernya 4 bulan terakhir ini gue sering ngabisin waktu gue sama "dia". Dia ini bikin gue gak bisa pulang kampung, bikin gak doyan makan (boong banget), bikin tidur gue gak nyenyak, dan yang pasti bikin gue kepikiran sama dia terus setiap hari, 24/7 lah istilah kerennya. So sweet banget kan?? Andai aja dia yang gue maksud ini sesosok makhluk tampan yang baik hati. Sayangnya "dia" ini berbentuk segumpal tumpukan kertas yang sampai kapanpun akan tetap seperti itu. Gak ada keren2nya. Singkat kata gue lagi bikin that so called "sebuah karangan bebas yang bikinnya pake mikir" a.k.a skripsi. 
Q: Apa sih susahnya bikin skripsi?
A: Engga susah sih, cuma nulis doang ini. Tapi, malesnya itu looooh..
Gue sih sebenernya gak mau mengkambing-hitamkan si setan atas kemalasan yang gue derita ini, tapi gimana doong?? Gue bukan tipe orang yang suka disalahin, jadi ya gitu deh.
Gak penting ya? Lebay? Okedeh, maap... 
Bye~

0 comments:

Penggunaan kata yang benar, tapi salah~

April 01, 2014 Agista Kartika 3 Comments


Acuhkanlah diriku, aku masih ingin berbohong~

Kalimat diatas saya bikin di mimpi, yang tumben banget masih bisa kebawa pas bangun. Tadi pagi sempet mimpi ikutan audisi buat jadi idol group atau apalah saya lupa (mimpi macam apa ini?), dan diminta buat bikin puisi yang isinya tentang kebohongan. Tapi bukan masalah mimpinya yang mau saya bahas sekarang. Kalau kita lihat kalimat diatas, ada gak sih yang bikin janggal? Yup, kata acuhkanlah diatas entah sudah tepat atau belum penggunaannya. Setelah saya lihat di kamus, arti kata acuh adalah peduli. Padahal maksud yang saya ingin sampaikan dari penggunaan kata acuhkan diatas adalah jangan pedulikan. Jadi, saya salah. Sama dengan sebagian besar orang Indonesia yang masih menganggap bahwa acuh berarti tidak peduli dan menyamakannya dengan kata "acuh tak acuh" yang memang artinya "tidak peduli".
Picture source: nyunyu.com

Sebenarnya banyak kata lain yang sampai saat ini sering disalahartikan dan kurang tepat dalam penggunaannya. Berikut beberapa kata yang sadar atau tidak, sering salah dipakai dalam kehidupan sehari-hari:
1. Hirau
Mana yang lebih tepat?
a. Hiraukan aturan pemerintah daerah, PKL di Bandung masih berjualan di pinggir jalan.
b. Jangan hiraukan aku Suneo, kau pergi saja bersama Doraemon dan Nobita!
Kalau jawaban kamu "a" berarti kamu adalah satu dari sebagian besar orang Indonesia yang "gagal paham" penggunaan kata hirau. Menurut KBBI, hirau itu berarti~
hi·rau, meng·hi·rau·kan v memedulikan; mengacuhkan; mengindahkan; memperhatikan: ia tidak ~ nasihat orang tuanya
Jadi kalau pengen bilang tidak peduli atau cuek, pakainya kata "tak hiraukan" yaa..

2. Tak Bergeming
Aku sudah berteriak puluhan kali memanggilmu, tapi kau masih saja tak bergeming.
 Apakah kalimat diatas sudah tepat penulisannya? Jawabannya tidak. Bergeming sendiri memiliki arti diam saja; tidak bergerak sedikit jua. Jadi ketika kita ingin mengungkapkan sesuatu yang diam atau tidak bergerak, kita cukup menggunakan kata "bergeming", tanpa menambahkan kata tidak atau tak di depannya. Karena tak bergeming justru berarti tidak diam.

3. Usah
Usahlah kau tangisi kepergianku, aku pasti kembali.
Mungkin maksud yang ingin disampaikan adalah tak perlu kau menangisi kepergianku. Tapi penggunaan kata usahlah justru menimbulkan makna yang salah kaprah. Karena kata usah memiliki arti perlu.

4. Semena-mena
Kita sering mendapati penggunaan kata semena-mena sebagai pengganti dari kata sewenang-wenang yang artinya semaunya, misal:
Bos seringkali berlaku semena-mena terhadap bawahannya.
Tapi apa yang kita anggap wajar tersebut ternyata salah besar. Karena menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ketika kita mencari kata mena, akan didapat hal berikut:
Mena : tidak semena-mena; tidak dengan kira-kira, semau-maunya; sewenang-wenang; tidak beralasan yang patut; misalnya dibunuhnya dengan tidak semena-mena
Jadi, ungkapan yang benar bukanlah semena-mena, akan tetapi tidak semena-mena.

5. Seronok
Penyanyi dangdut A dicekal karena berpakaian seronok.
Orang seringkali mengartikan kata seronok dengan sesuatu yang negatif, atau tidak sopan. Sama seperti penggunaannya pada kalimat diatas. mugkin yang dimaksud adalah pakaian yang tidak enak dipandang atau tidak span. Padahal arti kata sebenarnya dari seronok adalah menyenangkan hati; sedap dilihat (didengar dsb). Jadi apakah salah ketika ada orang yang berpakaian seronok (menyenangkan hati)?

Akhirnya, saya mau menjelaskan maksud dari judul artikel ini. Penggunaan kata yang benar, tapi salah. Maksudnya, penggunaan beberapa kata yang seringkali dianggap benar oleh masyarakat, sebenarnya memiliki makna yang salah. Saya bukan pengamat bahasa atau apa. Saya hanya seorang warga negara Indonesia yang sering ngerasa aneh dan prihatin kalau lihat penggunaan kata yang tidak pada tempatnya (perasaan isi blog ini juga berantakan -__-")
Aaandd. .. that's all :D



*tumben tulisan gue agak bener*

3 comments: