[Review] Dear You - Moammar Emka~

April 25, 2015 Agista Kartika 0 Comments


      Punya buku ini udah lama, kepincut beli gegara desain covernya yang lucu, pengarangnya, Moammar Emka, siapa sih yang gak kenal sama dia, trus sinopsis di sampul belakangnya bikin penasaran, kayaknya ceritanya bakal bagus gitu. Tapi... eng-ing-enggg... setelah dibuka, ternyata buku ini adalah kumpulan sajak sodara2...
     Hehe salah saya sendiri sih, kalau mau beli buku ga baca2 review dari orang lain dulu, suka kalap kalo udah liat banyak buku berjejer di toko buku, jadi.. sering apa ya istilahnya, keliru beli buku. Tapi gak terlalu kecewa juga sih, soalnya dapet bonus kartu cinta gitu. Desainnya lucu, tulisannya lucu juga, kek gini nih~
Dear you, cinta memang sederhana. Tapi aku memilih luar biasa memaknai jatuhnya. Jatuh cinta kepadamu.
Tapi setelah kunjungan keponakan saya beberapa waktu lalu ke kamar saya, ternyata keberadaan kartu cantik tersebut tidak dapat terlacak lagi jejaknya. Hmmm... mungkin sudah berubah bentuk menjadi serpihan cantik. Hanya Dek Ais dan Tuhan yang tahu...

    Oke, kita bahas isinya... Buku tebal ini (iye, 403 hlm itu termasuk tebel kan?) berisi ratusan potongan kalimat2 cinta (yang menurut saya pribadi agak sedikit ketinggian bahasanya) yang terbagi kedalam 13 bab sesuai dengan temanya. Ada jatuh cinta, rindu, rindu tapi tak tersampaikan, perpisahan, rindu tapi sama dia yang udah jadi punya orang lain, patah hati, cinta yang menggebu, kangen sama dia yang udah lama pergi, dsb. Jadi, bener banget sinopsis yang ada di cover belakang. Temukan cerita cintamu di buku ini dan bersiaplah untuk jatuh cinta lagi. Maybe you'll find what your love story feels like in one of those beautiful words. Hehe,

    Tapi-tapi... kayaknya buku ini bakal lebih berguna buat cowok yang lagi pedekate atau mau ngajak balikan pacarnya, karena apa? Karena kalimatnya (lagi-lagi) menurut saya pas banget buat ngegombalin cewek, meski agak mikir sih, tapi bisa lah kalo mau bikin cewek melting2 gitu, hihihii. Buku ini dilihat dari sudut pandang cowok banget, entahlah, mungkin gegara pengarangnya juga cowok kali ya? Selain itu buku ini mungkin lebih pas dibaca oleh manusia2 yang sedang jatuh cinta, atau galau, karena kalau dibaca sama orang yang kondisi hatinya lagi suwung, gak akan ngasih efek apapun. Kok tau?? Mmmm yagitudeh...

       Dan setelah saya bolak balik dan skip2 buku ini beberapa hari, saya menemukan beberapa penggal kata cinta manis yang menurut saya manisnya pas dan beberapa kata2 galau buat orang yang gagal move on~

* Ketika memikirkan orang yang pernah kamu cintai, ingatlah dia dengan tersenyum untuk berterima kasih.Karena dialah, kamu lebih mengerti tentang kasih.

* Suatu hari. Dua kata yang berbahaya. Seperti menjanjikan sesuatu, tapi menyimpan ketidakpastian. Semu tapi seperti nyata dan sebaliknya.

* Seperti masuk dalam labirin,
setiap kali kucoba mengurai segala tentangmu.
Sesatku di persimpangan jalan.
Menunggumu dalam ketidakpastian!

* Aku percaya cinta itu bersifat menuntun. Tapi kubutuh tanganmu untuk sampai ke tujuan.

* Kalau saja hati itu seperti buku terbuka, betapa indahnya membca dan menuliskan cinta - untukmu.

* Kadang, cinta itu tak perlu bicara. Dalam diam pun cinta tetap bisa berkata-kata.

* Biarpun remuk redam, salahkah jika terus kutimang rindu ini - untukmu, tanpa titik koma?! Ah, memang tak butuh teori. Aku hanya ingin jatuh cinta dan terjun bebas bersamanya.

* Kamu: "Ada apa dengan diammu?"
Aku: "Ah, yang diam kan hanya mulutku. Pikiranku? Tak pernah berhenti bicara, tentangmu. Kamu tahu itu."

* Masih...
Setiap kali sunyi mematuk sendiri,
kamu pun hadir tanpa permisi.
Masih dan selalu begitu.

* Dear you,
Semua masih tentangmu. Mimpi itu, harapan itu.
Tak ada yang berubah. Setiap inchinya begitu berarti.
Selamat pagi.

* Dear you,
Melupakanmu? Tidak...
Selambat atau secepat apa kita ingin melupakan? Tidak ada jawaban yang tersirat, pun tersurat.
Selama ingatan adalah akarnya, melupakan adalah milik waktu; kapan pun itu.
"Aku tlah melupakanmu!" Mungkin, makna yang sebenarnya adalah "aku (merasa) telah melupakanmu." Faktanya: tidak!
Biarkan waktu yang melupakanmu karena aku tak mampu membunuh ingatanku.
Melupakan semua tentangmu? Tak mungkin; karena kamu tinggal dalam ingatan.
     Iya, pada akhirnya aku memilih untuk berdamai dengan diriku sendiri, aku tak akan memintamu hengkang. Aku akan menunggu. Sampai kau lelah berkeliaran dalam ingatanku, jadi biarkan waktu yang menghapusmu. (saya engga curhat loh, serius. Engga curhat kok ini)

0 comments: