[Cerpen] Gue Benci Rain!!
“Shitt!!
Kenapa sih hujan selalu ngancurin hidup gue!!!”, teriak Maya kesal sembari mengeluarkan
selembar kertas ukuran A3 yang hampir hancur karena basah kuyup dari tasnya.
Kertas itu adalah tugas seni lukisnya yang harus dikumpulkan besok, padahal dia
sudah susah2 merayu kakak sepupunya untuk membuatkannya gambar ini namun kini,
sepertinya dia harus bekerja keras untuk melukisnya lagi dari nol.
“Gue benci hujan!!!!!”, teriak Maya
Dia kembali terisak jika dia mengingat kejadian
yang telah merubah hidupnya itu.
Lima tahun yang lalu, dia harus kehilangan kedua
orangtuanya karena sebuah kecelakaan mobil di puncak Bogor. Malam itu hujan
sedang turun dengan lebatnya, mereka hendak menghadiri undangan dari salah
seorang rekan bisnis Papa nya di Bogor. Maya sempat merasa ada feel ga enak
waktu itu, dia sempat meminta keduanya buat ga pergi, bahkan dia sempat
menangis membujuk Papa Mama nya supaya ga pergi.
“Maya sayang, kenapa kamu ngelarang Mama buat
pergi?? Kamu takut di rumah sendiri?? Kan ada Kak Dimas, ada si Mbok juga”,tanya
Mama nya saat itu.
“Maya ga takut di rumah sendiri Ma, cuma... cuma...
perasaan Maya ga enak, Maya mohon, kali ini...aja, Mama dengerin Maya, jangan
pergi ya...”,bujuk Maya dengan berlinangan air mata.
“Maya, kamu kan udah kelas 4, udah besar dong. . .
masa Mama Papa mau pergi aja ga boleh...”,ucap Papa seraya mengusap lembut
kepalanya.
“Tapi Pa...,”
“Udah ya, Papa pergi dulu,”Papa mengecup keningnya.
“Sayang, baik-baik ya di rumah, kalau ada apa-apa,
langsung telpon Mama, oke??”Mama menciumnya. Dia ingat betul senyum mamanya
malam itu. Senyum terakhir untuknya.
Beberapa jam kemudian, ada telpon dari kepolisian
yang menyatakan bahwa mobil yang ditumpangi kedua orang tuanya terperosok ke
jurang, dan keduanya meninggal di tempat kejadian. Maya sangat syok.
“Kak Dimas, ini semua salah Maya, harusnya Maya ga
ngebiarin Mama pergi, harusnya Maya minta biar Mama tetep di rumah, harusnya
Maya ikut mereka berdua biar bisa ngingetin Papa supaya hati2 nyetirnya,
harusnya..harusnya...,”isak Maya ditengah-tengah pemakaman orangtuanya.
“Ssst... udah Maya, udah, ini semua bukan salah
siapa2, kamu tenang ya...”, ucap Kak Dimas menenangkannya
“Tapi kalau aku bisa nyegah Mama biar ga pergi, ini
semua ga bakal terjadi Kak... ini semua salah Maya...”,
0 comments: