Welcome to Sintang~

January 19, 2019 Agista Kartika 0 Comments

Halooow akhirnya gue bikin postingan baru di tempat yang baru... hahaha...Akhirnya gue mengalami hal yang pasti, sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Akhirnya gue mutasi. Gimana perasaannya? Biasa aja sih, awalnya. Karena prediksi kita emang bentar lagi. Tapi gue gak nyangka bakal secepat ini. Bayangin aja, minggu sebelumnya gue baru aja nyariin kado buat adek2 junior gue yang perpisahan buat lanjutin study. Tetiba, kayak tuyul yang tiba-tiba muncul si SK itu menunjukkan wujudnya, jam 9 malam lagi, kan agak2 bikin merinding yak? Jadilah kita serumah pada nggak bisa tidur, dasar calon emak2, malah nggosip ngalor ngidul ngga rampung2. Bahkan sampai seminggu setelahnya gue masih menjalani kehidupan seperti biasa (emang harusnya gimana Gis?). Gue gak nangis (iya, gue selemah itu anaknya). Habisnya apa ya? Gue mau nangis kejer kayak apapun ngga bakal ngubah apa yang udah diputuskan. Iya kan? Dan gue yakin, Allah itu pembuat skenario terbaik, jadi gue yang cuma sebagai artis pendatang baru yang perannya mungkin cuma sebagai debu di jalanan ini ya manut-manut aja kan. Apa lagi coba yang mau diragukan kalau yang bikin skenario sekaligus sutradara, sekaligus produsernya yang adalah Dia yang Maha atas segalanya?? Gue cuma minta biar bisa diberi kekuatan untuk ikhlas menerima apapun ketetapan yang udah ditetapkan buat gue. Gista cuma minta itu Ya Allah...

Setelah beberapa lama disini, setelah beberapa waktu lalu sempet sok2an pundung sama Allah, sok2an protes, kenapa gini, kenapa gitu, akhirnya gue sadar, mungkin dengan pindahnya gue kesini juga merupakan jawaban Allah atas salah satu doa yang gue panjatkan. Masya Allah... betapa indah cara Allah menjawab doa hamba-Nya. Dan mungkin pilihan Allah ini lah yang terbaik buat gue, untuk saat ini. Yang harus gue lakukan cuma bersabar, ikhlas, dan senantiasa berprasangka baik atas ketetapan Allah, iya kan?

Oke.. seperti biasa, kita ngobrol dulu masalah tempat baru kita ini. Sintang itu dimana sih?? Wkwkwkk, tiap ada temen gue yang nanya, Gis sekarang dimana? Trus gue jawab di Sintang, pasti mereka bakal nanya, "Sintang itu dimana sih Gis?". Always. Kalau gue nggak kerja disini pun, gue pasti gabakal tau Sintang itu di belahan bumi bagian mana. Baiklah, karena gue baik, gue jawab yak. Sintang itu masih di wilayah provinsi Kalimantan Barat. Jaraknya kurang lebih 310 km dari Pontianak, bisa ditempuh dengan menggunakan pesawat (iya, di Sintang ada bandara kok, tenang aja), yang memakan waktu 35 menit. Atau lewat jalur darat dengan waktu tempuh 6-8 jam, tergantung bus nya mogok apa kagak. Meskipun lumayan jauh jaraknya, tapi kondisi jalan dari Pontianak ke Sintang udah bagus lho, alhamdulillah. Karena menurut senior yang udah lama penempatan disini, beberapa tahun yang lalu, jalanannya masih belum sebagus sekarang. Jadi bersyukur ya Gis, kamu penempatan Sintang nya sekarang...

Next, kalo suasana kotanya sendiri, menurut gue sih kurang lebih lah sama di Blora. Yah, jadi nggak shock2 banget lah gue. Dari desa kembali ke desa, istilahnya pindah ke desa di pulau sebelah gitu lah. Yang bikin agak sedih, disini gak ada tempat maen. Padahal kan gue anaknya gak bisa banget diem seharian dirumah kalo pas lagi libur. Jadi ya gitu, di minggu-minggu awal gue bingung, mau maen kemana? Tapi setelah dua bulanan gue disini, akhirnya gue bisa menerima kenyataan kalau gue gabisa maen kalo weekend. Dan ada bagusnya juga sih, gue jadi bisa nyicil ngabisin buku gue yang numpuk tak tersentuh.

Sebetulnya, ada satu tempat wisata yang bakal muncul kalau kalian mengetik "tempat wisata sintang"  di Google. Yupps, Bukit Kelam. Jadi, Bukit Kelam itu tuh batu segede gaban yang entah bagaimana ceritanya, bisa ada di tempat itu. Kalo kalian di Sintang dan melihat ada sebentuk bukit di kejauhan yang berwarna hitam, itulah Bukit Kelam. Dinamakan Bukit Kelam, mungkin karena warnanya emang abu-abu kehitaman, jadi kesannya kelam dan mengandung unsur mistis gitu (gue ngarang). Satu hal yang harus gue tekankan disini, meskipun namanya "bukit" dan emang segede bukit pada umumnya, tapi dia itu 100% batu yang ditumbuhi berbagai rupa tumbuhan. Gue sempet ngobrol sama bapak-bapak penduduk lokal yang jualan minuman diatas bukit, katanya Bukit Kelam itu merupakan bukit batu terbesar se-asia tenggara, atau asia gitu, gue lupa. Tapi satu hal yang bikin gue agak kecewa, tempatnya kurang terawat. Jadi di bawah kan ada semacam taman, ada tempat bermain buat anak-anak, ada kolam, and something that supposed to be air terjun, tapi kondisinya mengenaskan banget. Banyak sampah berserakan dimana-mana, fasilitasnya kayak kamar mandi, mushola, tempat mainnya gak terawat, dan air terjunnya bahkan gak ada airnya. Ongkos masuknya cukup Rp. 5.000,- Dan pas gue kesana, ternyata banyak juga yang mengunjungi tempat itu. Kalau jalan kesananya sih bagus, jarak tempuhnya kurang lebih sejam lah kalau dari kota Sintangnya. Ohiya, setelah kunjungan gue kesana, gue jadi belajar tentang satu hal. Mungkin benar, terkadang sesuatu akan terlihat lebih indah ketika kita hanya melihatnya dari kejauhan. Karena ketika kita terlalu dekat, kita bisa dengan jelas melihat bahwa banyak sekali ketidaksempurnaan, hal-hal yang tidak indah, biasa, atau mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi kita. And expectations really kill.

100% batu murni, tanpa pemanis tanpa pengawet
View dari atas yang nggak atas2 banget (gue anaknya lemah dan penakut)
 Oke, cukup dengan Bukit Kelamnya, kita move on ke tempat favorit kedua. Apa itu? Tepat sekali, Keraton Al Mukarammah.Sayangnya, waktu kita kesana, mungkin karena udah kesorean, museumnya udah tutup. Jadilah kami cuma duduk-duduk santai di tenda2 kopi yang ada di depan keraton. Dana ada satu hal yang bikin kami terpana, terpukau, terkaget-kaget. Karena sunsetnya Masya Allah... luar biasa. Dan tiap kami ada kesempatan, kami dateng sore-sore menjelang magrib kesana. Just to get the peacefulness, river breeze and the beautiful sunset.
Langit Allah yang selalu indah, kapanpun, dimanapun, terluvv <3
Hal lain yang sangat mencolok, yang patut buat diceritakan adalah. Disini gila banget kalo pas musim duren. You'll see duren everywhere. Dan orang-orang pada berpesta duren hampir tiap hari. Untungnya, sejak beberapa bulan lalu, gue udah bisa makan duren. Jadi... sekarang gue bisa ikut menikmati, gak cuma nontonin orang yang pada makan duren. Bahagia rasanya...

Okey, that's it. K? Bye!!!


0 comments: